DAFTAR PUSTAKA
Kata Pengantar
Daftar Isi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
1. Unsur-unsur yang membangun manusia
2. Hakekat Manusia
3. Kepribadian Bangsa Timur
4. Definisi Kebudayaan
5. Wujud Kebudayaan
6. Orientasi Nilai Kebudayaan
7. Perubahan Kebudayaan
8. Kaitan Manusia dan Kebudayaan
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Referensi
BAB
I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Indonesia terkenal dengan keanekaragaman budayanya. Manusia dan kebudayaan adalah satu hal sulit untuk dipisahkan karena dimana manusia itu hidup dan menetap pasti manusia akan hidup sesuai dengan kebudayaan yang ada di daerah yang ditinggalinya.
Setiap manusia juga memiliki kebudayaan yang berbeda-beda, itu sebabnya mereka memiliki pergaulan sendiri di wilayahnya karena manusia dimanapun memiliki kebudayaan yang berbeda-beda.
Tujuan
Manusia
dan kebudayaan merupakan dua hal yang saling terkait satu dengan yang lainnya. Dalam
uraian ini kita akan mencoba membahas tentang hubungan manusia dan
kebudayaan yang dapat diketahui bahwa manusia membutuhkan kebudayaan untuk bersosialisasi dengan mahluk yang lain. Bersosialisasi sangatlah penting bagi manusia.Dengan membahas materi tentang kebudayaan diharapkan dapat menambahkan wawasan pengetahuan dan kepedulian tentang kebudayaan.
BAB
II
PEMBAHASAN
1. UNSUR-UNSUR
YANG MEMBANGUN MANUSIA
Manusia
di alam dunia ini memegang peranan yang unik, dan dapat dipandang dari banyak
segi. Dalam ilmu-ilmu social, manusia merupakan mahkluk yang ingin memperoleh
keuntungan atau selalu memperhitungkan setiap kegiatan seperti ilmu
ekonomi,manusia merupakan mahkluk yang tidak dapat berdiri sendiri,mahkluk yang
selalu ingin mempunyai kekuasaan(politik) dan lain sebagainya.
Ada
dua pandangan yang akan kita jadikan acuan untuk menjelaskan tentang unsur-unsur
yang membangun manusia.
1.
Manusia
terdiri dari 4 unsur yang saling terkait yaitu :
·
Jasad
·
Hayat
·
Ruh
·
Nafs
2.
Manusia
sebagai satu kepribadian mengandung 3 unsur yaitu :
·
Id,
merupakan struktur kepribadian yang paling primitive dan paling tidak Nampak.
·
Ego,
merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari Id
karena perannya dalam menghubungkan energy Id kedalam saluran social yang dapat
dimengerti oleh orang lain.
·
Superego,
merupakan struktur kepribadian yang paling akhir,muncul kira-kira pada usia 5
tahun. Jadi superego merupakan kesatuan standar-standar moral yang diterima
oleh ego dari sejumlah agen yang mempunyai otoritas di dalam lingkungan luar diri.
2. HAKEKAT
MANUSIA
Pada
dasarnya Hakekat Manusia terdiri dari 4 macam yaitu :
- Mahluk
ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh.
- Mahluk
ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan dengan mahluk lainnya.
- Mahluk
biokultural yaitu mahluk hayati yang budayawi.
- Mahluk
ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan (ekologi), mempunyai kualitas dan
martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya.
3. KEPRIBADIAN
BANGSA TIMUR
Kepribadian bangsa timur dapat
diartikan suatu sikap yang dimiliki oleh suatu negara yang menentukan penyesuaian
dirinya terhadap lingkungan. Kepribadian bangsa timur pada umumnya merupakan
kepribadian yang mempunyai sifat toleransi yang tinggi. Kepribadian bangsa
timur, kita tinggal di Indonesia termasuk ke dalam bangsa timur, dikenal
sebagai bangsa yang berkepribadian baik. Di dunia bangsa timur dikenal sebagai
bangsa yang ramah dan bersahabat.
Bangsa timur identik dengan benua
asia yang penduduknya sebagian besar berambut hitam, berkulit sawo matang dan
adapula yang berkulit putih, bermata sipit. Sebagian besar cara berpakaian
orang timur lebih sopan dan tertutup mungkin karena orang timur kebanyakan
memeluk agama islam dan menjunjung tinggi norma-norma yang berlaku. Namun di
zaman yang sekarang ini orang timur kebanyakan meniru kebiasaan orang barat.
Kebiasaan orang barat yang tidak sesuai atau bertentangan dengan kebiasaan
orang timur dapat memengaruhi kejiwaan orang timur itu sendiri.
Pada umumnya kepribadian bangsa
timur adalah sangat terbuka dan toleran terhadap bangsa lain, tetapi selama
masih sesuai dengan norma, etika serta adat istiadat yang ada. Namun walaupun
kita sudah tahu banyak tentang kepribadian bangsa Timur kita tidak bisa selalu
beranggapan bahwa kebudayaan bangsa Timur lebih baik dari bangsa Barat. Karena
semua hal pasti ada sisi positif dan negatifnya. Tidak ada di dunia ini yang
sepenuhnya baik.
Secara garis besar kebudayaan asing
yang mudah diterima adalah unsur kebudayaan kebendaan seperti peralatan yang
terutama sangat mudah dipakai dan dirasakan sangat bermanfaat bagi masyarakat
yang menerimanya. Contohnya : Handphone, komputer, dll.
Unsur-unsur kebudayaan asing yang
sulit diterima antara lain :
- Unsur-unsur yang menyangkut
sistem kepercayaan seperti ideologi, falsafah hidup dan lain-lain.
- Unsur-unsur yang dipelajari pada
taraf pertama proses sosialisasi. Contoh yang paling mudah adalah soal makanan
pokok suatu masyarakat.
- Pada umumnya generasi muda
dianggap sebagai individu-individu yang cepat menerima unsur-unsur kebudayaan
asing yang masuk melalui proses akulturasi. Sebaliknya generasi tua, dianggap
sebagai orang-orang kolot yang sukar menerima unsur baru.
- Suatu masyarakat yang terkena
proses akulturasi, selalu ada kelompok-kelompok individu yang sukar sekali atau
bahkan tak dapat menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan yang terjadi.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Diterima atau Tidaknya Suatu Unsur Kebudayaan Baru
Faktor-faktornya antara lain :
- Terbatasnya masyarakat memiliki
hubungan atau kontak dengan kebudayaan dan dengan orang-orang yang berasal dari
luar masyarakat tersebut.
- Jika pandangan hidup dan nilai
yang dominan dalam suatu kebudayaan ditentukan oleh nilai-nilai agama.
- Corak struktur sosial suatu
masyarakat turut menentukan proses penerimaan kebudayaan baru. Misalnya sistem
otoriter akan sukar menerima unsur kebudayaan baru.
- Suatu unsur kebudayaan diterima
jika sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang menjadi landasan bagi
diterimanya unsur kebudayaan yang baru tersebut.
- Apabila unsur yang baru itu
memiliki skala kegiatan yang terbatas.
4. DEFINISI KEBUDAYAAN
Kebudayaan sangat erat hubungannya
dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan
bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan
yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.
Herskovits memandang kebudayaan
sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain,
yang kemudian disebut sebagai superorganic.
Menurut Andreas Eppink, kebudayaan
mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan
serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan
lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu
masyarakat.
Menurut Edward Burnett Tylor,
kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung
pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan
kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan dan
Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta
masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut,
dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan
memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang
terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari,
kebudayaan itu bersifat abstrak.
5. WUJUD KEBUDAYAAN
Menurut
J.J. Hoenigman, wujud kebudayaan dibedakan menjadi tiga:
gagasan, aktivitas, dan artefak.
- Gagasan
(Wujud ideal)
Wujud ideal kebudayaan adalah kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide,
gagasan, nilai-nilai,norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya
abstrak tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak
dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran. Jika masyarakat tersebut
menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari
kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para
penulis warga masyarakat tersebut.
- Aktivitas
(tindakan)
Aktivitas adalah wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari
manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem
sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia
yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya
menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret,
terjadi dalam kehidupan sehari-hari, dan dapat diamati dan
didokumentasikan.
- Artefak
(karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas,
perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda
atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya
paling konkret di antara ketiga wujud kebudayaan. Dalam kenyataan
kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang satu tidak bisa
dipisahkan dari wujud kebudayaan yang lain. Sebagai contoh: wujud
kebudayaan ideal mengatur dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan
karya (artefak) manusia.
6. ORIENTASI NILAI BUDAYA
Kebudayaan sebagai karya manusia
memiliki system nilai. Menurut C.Kluckhohn dalam karyanya Variations in Value
Orientation (1961) system nilai budaya dalam semua kebudayaan di dunia, secara
universal menyangkut lima masalah pokok manusia yaitu :
- Hakekat Hidup Manusia
- Hakekat Karya Manusia
- Hakekat Waktu Manusia
- Hakekat Alam Manusia
- Hakekat Hubungan Manusia
7. PERUBAHAN KEBUDAYAAN
Masyarakat dan Kebudayaan dimanapun
selalu dalam keadaan berubah, sekalipun masyarakat dan kebudayaan primitive yang
terisolasi dari berbagai hubungan dengan masyarakat lainnya. Tidak ada
kebudayaan yang statis, semua kebudayaan memiliki dinamika dan gerak.
Terjadinya gerak/perubahan disebabkan
oleh beberapa hal :
- Sebab-sebab yang berasal dari
masyarakat dan kebudayaan sendiri.
- Sebab-sebab perubahan lingkungan
alam dan fisik tempat mereka hidup.
Perubahan social adalah segala
perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan di dalam suatu masyarakat, yang
mempengaruhi system sosialnya, termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap-sikap
dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok masyarakat.
Sedangkan perubahan kebudayaan
adalah perubahan yang terjadi dalam system ide yang dimiliki bersama oleh para
masyarakat yang bersangkutan, antara lain aturan-aturan,norma-norma yang
digunakan sebagai pegangan dalam kehidupan, juga teknologi, selera, rasa
keindahan(kesenian) dan bahasa.
8. KAITAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
Secara sederhana hubungan antara
manusia dan kebudayaan adalah manusia sebagai perilaku kebudayaan dan kebudayaan
merupakan obyek yang dilaksanakan manusia. Contoh sederhana yang dapat kita
lihat adalah hubungan antara manusia dan peraturan-peraturan kemasyarakatan.
Dari sisi lain, hubungan antara
manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan hubungan antara manusia
dengan masyarakat dinyatakan sebagai dialektis maksudnya saling terkait satu
sama lain. Proses dialektis ini tercipta melalui tiga tahap yaitu :
- Eksternalisasi yaitu proses dimana
manusia mengepresikan dirinya dengan membangun dunianya.
- Obyektivasi yaitu proses dimana
masyarakat menjadi realitas obyektif, yaitu suatu kenyataan yang terpisah dari
manusia dan berhadapan dengan manusia.
- Internalisasi yaitu proses dimana
masyarakat disergap kembali oleh manusia.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Secara sederhana hubungan manusia dan kebudayaan adalah kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia. Manusia menciptakan kebudayaan setelah kebudayaan tercipta maka kebudayaan mengatur kehidupan manusia yang sesuai dengannya.
Maka dari itu, sebagai manusia yang berbudaya kita harusnya mampu untuk terus dan tetap untuk berbudaya sebagaimana hakekat kita sebagai manusia.
Referensi :
-
- https://hakkajiten.wordpress.com/index/ilmu-budaya-dasar/kepribadian-bangsa-timur/
-
http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya