Selasa, 28 April 2015

Berfikir Induktif

Induksi adalah cara mempelajari sesuatu yang bertolak dari hal-hal atau peristiwa khusus untuk menentukan hukum yang umum (Kamus Umum Bahasa Indonesia, hal 444 W.J.S.Poerwadarminta. Balai Pustaka 2006)
Induksi merupakan cara berpikir dimana ditarik suatu kesimpulan yang bersifat umum dari berbagai kasus yang bersifat individual. Penalaran secara induktif dimulai dengan mengemukakan pernyataan-pernyataan yang mempunyai ruang lingkup yang khas dan terbatas dalam menyusun argumentasi yang diakhiri dengan pernyataan yang bersifat umum (filsafat ilmu.hal 48 Jujun.S.Suriasumantri Pustaka Sinar Harapan. 2005)
Metode berpikir induktif adalah metode yang digunakan dalam berpikir dengan  bertolak dari hal-hal khusus ke umum. Hukum yang disimpulkan difenomena yang diselidiki  berlaku bagi fenomena sejenis yang belum diteliti.
Ada 3 macam penalaran Induktif :
1.     Generalisasi
Merupakan penarikan kesimpulan umum dari pernyataan atau data-data yang ada.
Generalisasi dibagi menjadi 2 yaitu:
a)      Generalisasi Sempurna / Tanpa loncatan induktif 
Fakta yang diberikan cukup banyak dan meyakinkan.
Contoh :
·         Sensus Penduduk.
·         Jika dipanaskan, besi memuai.
·         Jika dipanaskan, baja memuai.
·         Jika dipanaskan, tembaga memuai.
Jadi, jika dipanaskan semua logam akan memuai.

b)      Generalisasi Tidak Sempurna / Dengan loncatan induktif
Fakta yang digunakan belum mencerminkan seluruh fenomena yang ada. Contoh :
Setelah kita menyelidiki sebagian bangsa Indonesia bahwa mereka adalah manusia yang suka bergotong-royong, kemudian kita simpulkan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang suka bergotong-royong.
 
2.      Analogi
Merupakan penarikan kesimpulan berdasarkan kesamaan data atau fakta. Pada analogi biasanya membandingkan 2 hal yang memiliki karakteristik berbeda namun dicari persamaan yang ada di tiap bagiannya. Tujuan dari analogi yaitu :
·         Meramalkan kesamaan.
·         Mengelompokkan klasifikasi.
·         Menyingkapkan kekeliruan.
Contoh :
·         Ronaldo adalah pesepak bola.
·         Ronaldo berbakat bermain bola.
3.      Kausal
Merupakan proses penarikan kesimpulan dengan prinsip sebab-akibat. Kausal Terdiri dari 3 pola, yaitu :
·         Sebab ke akibat = Dari peristiwa yang dianggap sebagai akibat ke kesimpulan sebagai efek. Contoh : Karena terjatuh di tangga, Kibum harus beristirahat selama 6 bulan.
·         Akibat ke sebab = Dari peristiwa yang dianggap sebagai akibat ke kejadian yang dianggap penyebabnya. Contoh : Jari kelingking Leeteuk patah karena memukul papan itu.
·         Akibat ke akibat = Dari satu akibat ke akibat lainnya tanpa menyebutkan penyebabnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar